20 Jun 2012

PMP Perlu-Kah?

Project Management Profesional atau PMP adalah semacam gelar kebanggaan bagi seorang praktisi manajemen proyek. Institusi resmi yang mengeluarkan sertifikat PMP adalah The Project Management Institute. Mendapatkan PMP bukanlah hal yang muda karena ada beberapa syarat yang harus dipatuhi oleh seseorang yang mau lolos ujian sebut saja standar pendidikan tertentu, pengalaman dan persyaratan minimum. Tentu output yang diharapkan dari seseorang yang sudah mendapatkan sertifikat PMP adalah "menjadi seorang Manager Proyek yang handal dalam mengelola proyek". 
Sepengetahuan saya, jarang seseorang langsung lolos pada tahap pertama ujian PMP alias banyak yang mencobanya sampai dengan beberapa kali. Tanpa pelatihan yang tepat dan menyelesaikan kursus manajemen proyek yang diperlukan sangatlah sulit untuk lulus ujian sertifikasi PMP. Banyak penyedia layanan pelatihan yang membantu para manajer proyek untuk mendapatkan sertifikasi PMP tetapi hati-hati tidak semua yang resmi dari PMI.
Mendapatkan informasi seputar PMP sangatlah muda, tinggal "searching di google dengan kata kunci PMP" maka si mbah google akan menampilkan banyak informasi. Seiring dengan semakin majunya teknologi, media untuk mempersiapkan test PMP sangatlah muda, banyak jasa online yang menawarkan beragam cara belajar persiapan PMP. Ada yang berbayar dan banyak juga yang gratis alias tidak usah bayar.
Beberapa kali saya mendapat postingan lowongan Posisi Project Manager dengan mengharuskan kandidat sudah PMP. Saya termasuk orang yang berharap bisa lolos sertifikasi PMP. Bagi saya PMP membawa aura tersendiri ketika kita dihadapkan dengan komunitas praktisi manajemen proyek, tetapi saat ini bukan hal yang mudah untuk mencobanya selain membutuhkan keseriusan tentu membutuhkan biaya yang lumayan mahal. Kalau tidak salah saat ini biaya untuk sertifikasi saja +/- US$ 555 belum lagi biaya untuk persiapan atau hal-hal lain "so..bukan biaya yang murah kan?" belum lagi kalau kita tidak benar-benar siap alias gagal, ehm..kebayangkan berapa dolar lagi yang harus kita siapkan.
---
Mengingat banyak hal yang harus disiapkan mendapatkan PMP, maka secara otomatis akan timbul beberapa pertanyaan...
- seberapa pentingkah PMP? 
- kalau sudah PMP akankah lebih mudah menggapai posisi Manager Proyek?
- kalau sudah PMP apakah otomatis rate gaji akan naik?
- kalau sudah PMP apakah sudah jaminan kualitasnya pasti lebih baik dari manager yang bukan PMP?
- apa sisi positif lainnya?

Berinvestasi duit, tenaga dan waktu tentu berharap jauh lebih baik dari yang bukan sama sekali. Sejauh ini saya belum menemukan "seorang PMP" jauh lebih dari yang lain baik dari sisi kualitas maupun keuntungan yang didapat, tetapi saya bukan orang yang tidak setuju dengan berbagai investasi untuk mendapatkan sertifikasi PMP, karena sampai saat inipun saya masih berharap bisa mendapatkan. Tergantung dari pribadi masing-masing seberapa penting sertifikasi PMP itu dan perhatikanlah beberapa trik orang-oarang yang sudah sukses test PMP di bawah ini :
- Pastikan kalau anda benar-benar paham apa itu PMP dan keuntungannya apa
- Kalau harus mengikuti kursus sebelum ujian, pastikan lembaga penyedia jasa tersebut sudah terkenal dan merupakan representative yang sudah dipercaya, karena saat ini banyak media/jasa yang mengclaim dirinya sudah sertifikasi padahal seyogianya belum sama sekali
- Banyak-banyak belajar dari pengalaman orang-orang yang sudah pernah menjalani testnya
- Perbanyak latihan soal-soal yang mengacu kepada PMBOK
- Jangan bosan-bosan membaca buku PMBOK
- Lakukan persiapan sebagus mungkin, mulai dari search informasi, registrasi dan konfirmasi
- Yang paling penting adalah, pertajamlah TOEFL anda karena semua bahan test masih menggunakan bahasa inggris *kalau yg ini saya berharap suatu saat ada kemajuan, test PMP dengan bahasa pengantar bahasa indonesia*
Kalau semua sudah OK maka siap-siaplah bertarung demi gelar "PMP" dan yang paling perlu setelah medapatkan PMP berharaplah itu akan membawa perubahan yang positif dalam karir.

-Jakarta, 20 Mei 2012-

14 Jun 2012

bahasa bayi

Buat saya setiap anak bayi pasti lucu, ada saja tingkah laku mereka yang membuat kita terkagum-kagum, sekalipun mereka belum bisa berbicara dengan fasih tetapi bahasa tubuh mereka lebih dari cukup untuk mengungkapkan sesuatu. Saya salah satu orang yang selalu terhibur dengan kehadiran anak kecil walau terkadang menyebalkan mendengar lengkingan suara mereka tetapi bagi saya itu salah satu ciri khas seorang anak bayi mengekspresikan kemauannya, bahkan dengan melihat koleksi foto anaknya teman saja saya langsung terbayang kelucuan sianak. Sebut saja kayak si-ale, anaknya teman. Kami berteman akrab dengan orang tuanya bahkan serasa udah seperti keluarga tetapi sampai saat ini saya belum pernah bertemu langsung dengan si bujang "begitulah ibunya memanggil ale". Koleksi foto-foto ale di fb cukup membuat saya ngakak membayangkan betapa lucunya dia, gaya foto-fotonya yang sadar kamera, fotonya dengan kaca mata hitam, foto dengan wajah dicoret-coret sama seperti coretan di dinding dan banyak lagi fotonya yang seringkali mendapat komen lucu-lucu dari setiap penggemarnya, dan gue yakin ortunya pasti lebih ngakak tiap lihat gaya si-ale

Rabu "tigabelas-juli-dua ribu dua belas" Jam sebelas-malam tibatiba anak saya si-iel kebangun. Entah karena demam piala euro 2012 atau mau belajar begadang, yang pasti ini akan menjadi PR gue ditengah malam mengawal setiap gerak-geriknya. Umur 14 bulan adalah saat-saat iel mulai berjalan, otomatis setiap langkahnya harus dikawal. Salah-salah melangkah atau jatuh maka tersangka pertama yang akan diadili sekeluarga adalah "saya". 
Walau terkantuk-kantuk terlelah, saya selalu waspada mengawasi setiap gerak-geriknya. Walau terkantuk-kantuk tetapi saya terkagum-kagum dengan yang iel lakukan tapi saya hanya sempat mengabadikan moment indah itu untuk satu kegiatan, terus terang saya tidak tahu siapa yang dia contoh, dia minta diambilkan bedak diatas lemarinya, selanjutnya dia menghampiri kursi yang ada dikamar dan eng..ing..eng..tiba tiba dia menumpahkan bedak dikursi selanjutnya ditaruh diwajahnya sehingga jadilah foto ajaib di bawah ini. Sepertinya dia nyontoh si mamah alias ART yang khusus jaga iel. memang kebiasaan si mamah selalu ngasih bedak setiap iel selesai mandi, walau udah sering saya larang supaya tidak udah mem-bedak-i wajah iel tapi tetep saja #yo wis lah..sing penting anak gue seneng dan nyaman sama si mamah#
belajar-memakai-bedak

Capek dia mempermainkan bedak diwajahnya, tiba-tiba dia minta diambilkan sapu lidi, mata saya makin waspada mengikuti gerakannya. ow..ow saya takjub hampir tak percaya karena ternyata dia membawa sapu lidinya kekasur dan mengibas-ngibas kasurnya. Kalau yang ini pasti nyontoh ibunya atau si mbak kalau beresin kasur.

Bosan dengan sapu lidi, dia minta diambilkan cream kulit yang dia lihat and then..mata saya takjub ketika dia berusaha membuka cream kulitnya, menekan-nekan sambil triak-triak gak jelas. Begitu creamnya keluar secara perlahan dia oleskan kebelakang telinga dan kepalanya #nah kalau yang ini jelas-jelas nyontoh ibunya, yang setia ngolesi cream kulit setiap iel iritasi alias keringat buntet#

Bosan dengan semua yang sudah dia sentuh, iel pun rebahan dikasur, dengan wajah serius melototin TV, sambil menggerak-gerakkan kakinya seperti sedang main bola. #nah kalau yang ini memang iel demen sama bola# Jadi ingat waktu ibunya ngidam iel, ibunya dengan setia mengikuti liga-liga yang sedang tayang, disamping itu setiap iel kami bawa jalan-jalan selalu mainan yang ditunjuk adalah bola, alhasil kalau sudah sempat dipegang maka benda itupun wajib kami beli.

Tidak terasa ternyata sampai babak German-Belanda pun tetap iel setia melototin TV, entah karna dia galau karna gak bisa tidur atau memang dia paham apa yang dia lihat tapi yang pasti saya terkagum-kagum dengan banyak hal yang dia lakukan. Sebagian besar melakukan hal-hal yang pernah dia lihat.

Ehm..berharap iel tidak sampai mencontoh "saat saya sering kali mencium ibunya"
Hanya syukur yang terucap untuk semua yang terlihat didepan mataku, sangat bersyukur untuk setiap pertumbuhan fisiknya. Ajaib Karya-NYA bagi anakku juga bagi kami.

Jakarta...2012

6 Jun 2012

Hanya "Catatan" Gak-Begitu-Penting

"Jadi Pimpinan bukan berarti pintar dan sebaliknya orang pintar belum tentu jadi pemimpin" 

Yups..ini hanya pendapat saya semata dan mencoba memberikan sedikit catatan dari sekian banyak pengalaman keseharian saya saat ini, sering kali saya bertemu dengan "seorang pimpinan" menurut saya sungguh tidak pintar dalam memimpin dan terlalu banyak orang pintar yang sudah terbukti kemampuannya malah tidak pernah mendapat kesempatan dalam memimpin.

"Sebut saja Project Manager aka P-M" sering kali seorang PM dalam satu proyek hanya sebatas jabatan saja tanpa memahami makna dan esensinya sebagai seorang pemimpin jalannya proyek. Pengalaman saya pada proyek sebelumnya, PM nya hanya duduk manis dikantor dan tidak pernah tahu segala masalah yang sedang terjadi, dia lebih konsentari dengan jadwal facial bulanan dia dibanding dengan jadwal proyek yang sudah acak adut. Adalagi PM yang kerjanya sok tahu bahkan merasa lebih tahu dari orang yang semestinya tahu. Ada lagi PM yang segala sesuatu keputusan dibawah kendali stafnya, belum lagi PM yang selalu memberikan janji-janji palsu kepada timnya dan tidak pernah bisa mempertanggungjawabkan komitmentnya. Ada macam-macam PM yang sudah saya temui dalam proyek-proyek saya sebelumnya. 
Saat ini saya malah bertemu dengan seorang PM yang menurut saya sungguh sangat terlalu lebay..apresiasi dan pemahaman proyeknya terlalu lebay pada "masa lalunya" Regulasi proyek yang ditangani saat ini selalu berpedoman pada regulasi perusahaan sebelumnya mencari nafkah tanpa dia sadari kalau saat ini dia berada pada regulasi perusahaan yang berbeda, terlalu lebay meng-apresiasi orang-orang exs perusahaan sebelumnya walau jelas-jelas kinerja orang yang diapresiasi sangat buruk, terlalu lebay dengan "ge-lar ge-lar" yang melekat pada beberapa orang dan diatas semua itu PMnya tidak menyadari kalau apresiasi yang sangat super lebay itu belum bisa dibuktikan secara defacto dan dejure *analisa yang lebay juga* 
Akan sangat banyak cerita tentang seorang pemimpin, entah itu PM, Presiden, CEO, Deputi atau jabatan lain yang memang didaulat menjadi seorang pemimpin dalam tim dan ruang lingkupnya. IMSO alias in-my-soktau-opinion memang tidak semua pemimpin itu pintar dalam memimpin dan masih banyak juga orang-orang pintar yang memang tidak mendapat kesempatan dalam memimpin. Waktu, rejeki, kesempatan dan peluang sangat berpengaruh menghantarkan seseorang untuk menjadi seorang pintar dan menjadi pemimpin.
*rabu-kelabu-menggalau-dengan-kondisi-yang-abuabu*
*menggalau-dengan-PM-yang sangat super lebay*

28 Mar 2012

si mister TELO

Layaknya sebuah proyek "ada awal ada akhir" begitu juga dengan persahabatan "ada pertemuan ada perpisahan". Saya bertemu dengan Pak Suharmadi tiga belas bulan yang lalu dan hari ini resmi sudah persahabatan kami sebagai tim kerja akan berakhir lebih tepatnya kami menyebutnya "kontrak kerja Pak Suharmadi sudah berakhir" sampai dengan akhir Maret 2012 itu artinya mulai awal April 2012 Pak Suharmadi tidak punya ikatan kerja dengan institusi dimana kami sama sama mencari sesuap nasi. Persahabatan selanjutnya tentu tidak putus sama sekali karena kami masih bisa silaturahmi dengan fasilitas media yang sudah canggih saat ini, yah sebut saja salah satunya lewat SMS atau BBM atau mungkin komunikasi langsung lewat telepon. Oia..beberapa orang manggil dia "Pak Madi" tapi saya lebih suka memanggil beliau "Pak De", tidak tahu juga asal muasal kenapa saya memanggil begitu, yang pasti "pak de" itu sebutan buat orang yang lebih tua di daerah jawa sana. Umur Pak De kalau tidak salah sudah memasuki 60++, mengenal beliau dalam kurun waktu 13 bulan tidaklah cukup untuk mendeskripsikan kesan-kesan tentang pak de. Walau istilah "kesan" itu sifatnya relatif tapi buat saya banyak kesan atau pelajaran berharga yang saya dapatkan dari pak de. Tidak butuh waktu lama untuk bisa akrab dengan pak de apalagi dengan sapaan-sapaan beliau yang selalu membuat kami tertawa ngakak, beberapa kesan saya selama mengenal pak de..sebut saja sebagai berikut :
- Entah kenapa saya tidak pernah lelah untuk selalu bercanda dengan pak de bahkan kadang cenderung candaan saya kurang bersahabat untuk orang tau yang jauh lebih tua dari saya.
- Selama kenal pak de, saya belum pernah melihat beliau marah dengan perlakuan orang-orang disekitarnya.
- Pak de salah satu orang yang selalu bersyukur dalam kondisi apapun, slogan yang mungkin terkesan bercanda tetapi memiliki makna yang dalam "kalau semua hal harus disyukuri" setiap pagi pak de akan menyapa siapapun dengan sebutan berikut : apa kabar?sehat?gaji cukup?bisa kirim orang tua?ucok sehat? hahahahaha 
- Kalau pak de sudah kehabisan akal dengan candaan teman-temannya, biasanya dia akan bilang "dasar TELO" oia..telo itu artinya singkong hehehe tidak tahu juga kenapa dia sangat senang dengan sebutan TELO itu.
- Pernah suatu waktu di weekend, saya iseng BBM pak de sekedar menanyakan sedang apa, maka jawaban diapun membuat saya tersenyum-senyum baca replynya karena beliau bilang "dia sedang makan TELO dan minum segelas kopi"
oia..satu hal lagi tentang pak de..dia paling doyan dengan Kopi Hitam. Anehnya dia suka nyebut TELO dan bilang sedang makan TELO tapi selama bekerja dengan beliau saya belum pernah melihat beliau makan TELO. Yah..makanya saya membuat judul cerita ini si Mister TELO karena dari sekian banyak guyonan dia..TELO paling mudah diucapkan.
Kita tidak pernah tahu yang namanya umur, tapi saya pribadi salut dengan pak de karena diberi kesehatan dan kemudahan rejeki dalam berkarir bahkan sebelum kontrak kerja habis disini beliau bahkan sudah mendapat tawaran menjadi "representative manager" pada sebuah perusahaan oil and gas.
Akan banyak cerita setiap orang yang mengenal pak de. Walau karakter pak de cenderung intropert tetapi satu hal yang saya kagumi dari beliau..dia orang yang tulus, jujur, apa adanya dan tidak pernah sakit hati dengan orang-orang yang menyakiti beliau.
Sukses selalu buat pak de, banyak kenangan yang tidak terucapkan dan banyak khilaf yang tak terurai dengan kata-kata juga, diatas segala kenangan dan khilaf "Saya minta maaf buat Pak De, salam saya buat keluarga, salam dari istri dan anak saya yang sampai saat ini belum bisa mengenal dekat sama pak de dan Maaf..Maaf" Sukses selalu dan keep in touch ya Pak De
we will miss you Pak De. Jangan lupa angpao buat ucok ya hahaha *ngarep*
"Jakarta, Wismul Lantai 21, Jam 13.07"

19 Mar 2012

K.d.R.t

Kekerasan dalam rumah tangga masih saja sering terjadi. Biasanya orang umum memahami KDRT adalah perlakuan yang tidak wajar alias penyiksaan suami terhadap istri, walaupun ada juga sebaliknya tetapi itu bisa dihitung dengan jari. Bagaimana dengan perlakuan tidak wajar pada anak?apakah itu termasuk kategori dalam KDRT?sebut saja : eksploitasi anak menjadi pekerja seks atau menjadi pengemis, penyiksaan anak,menjual anak sendiri dengan dalih kebutuhan ekonomi. Dari beberapa literatur yang saya baca "kekerasan pada anak semakin meningkat dari tahun ketahun" dan menurut psikolog banyak faktor penyebab terjadinya kekerasan pada anak, salah satunya adalah faktor ekonomi dan lingkungan. 
Si-Bayu..demikianlah saya mengenal namanya, sehari-hari bekerja sebagai pemulung. Setiap jam 05.00 pagi sudah harus berangkat dari rumah, tanpa sarapan terlebih dahulu dan dia akan dikasih makan sama bapak-ibunya kalau membawa hasil mulung, pulang tanpa hasil mulung otomatis akan menjadi musibah buat dia karena tak jarang bapak-ibunya akan menyiksa bayu, disaat dia harus berjuang mulai jam 05.00 pagi bapak-ibunya masih asik dalam tidur dan mimpi-mimpi buruk mereka. "demikianlah sekilas cerita hidup dia yang saya dapatkan dari bayu, dengan malu-malu dia menceritakan kisahnya sambil dengan lahap memakan indomie yang disediakan istriku bagi dia"
Demikianlah hari-hari berlalu, terjalin persahabatan dianatara kami. Bayu selalu mampir didepan rumah kami sekedar menyapa atau berharap ada makanan yang bisa dinikmatinya. "dedek bayi..." itulah sapaan bayu sama anak saya setiap dia lewat depan rumah. Mungkin sebagai sapaan dia sebagai anak yang polos atau sekedar bahasa isyarat untuk meminta sedikit makanan yang bisa dinikmatinya. Tidak banyak yang bisa saya berikan selama mengenal bayu hanya sekedarnya dan itupun kalau saya pas dirumah saja.
Satu hal lagi yang saya ingat dari bayu adalah "penolakan dari anak-anak sebaya dia di kompleks perumahan saya" memang tidak adil tetapi sepertinya memang anak-anak lain belum bisa memahami arti sebuah perbedaan, tidak seharusnya memang bayu mendapat perlakuan tidak adil dari lingkungan anak-anak sebayanya tapi itulah kenyataan yang ada saat itu, hampir dipastikan bayu akan selalu diusir anak-anak lain ketika mencoba berusaha ikut bermain bersama mereka. Adik dan kakaknya menjadi sahabt setia bayu dalam bermain, mereka selalu bertiga kemanapun...
Minggu 18 Maret 2012, mobil saya berpapasan dengan mobil polisi yang keluar dari arah kompleks perumahan *tak berpikir kalau ada sesuatu yang tidak wajar* Jam 16.00 saya jalan-jalan seputaran kompleks, kembali saya bertemu rombongan warga yang mengantar mayat. *saya hanya berpikir ada warga yang meninggal yang tentu saya tidak kenal* Jam 20.30 saya bersama supir pribadi berangkat menuju rumah sakit untuk jemput istri, dalam perjalanan si supir pun bercerita perihal "rombongan mobil polisi yang tadi sore berpapasan dengan kami. Ternyata dalam mobil polisi tersebut ada bapaknya bayu yang akan dipenjarakan karena tuduhan penganiyaan kepada bayu" dan baru tahu kalau *warga yang meninggal tadi sore itu adalah bayu anak pemulung yang saya kenal, meninggal karena disiksa oleh bapak kandungnya dengan sebatang balok kayu* kronologis kejadian sebenarnya saya tidak tahu, perjalanan ke rumah sakitpun menjadi hening seketika. Saya hanya terdiam tanpa bisa memahami bagaimana seorang ayah bisa menyiksa anak kandung sendiri sampai meninggal, seketika bayang-bayang bayu terlintas. Dia anak yang baik dan mungkin lucu..walau orang kerap kali tidak bisa melihat kelucuannya.
ternyata cerita dia selama ini bukan hanya omong kosong belaka, dimana bayu hampir tiap hari mendapat siksaan dari orang tuanya. Sekarang bayu sudah terkapar dalam liang kubur dan tak lagi merasakan penyiksaan ayahnya, tidak lagi merasakan penolakan anak-anak sebayanya, tak lagi harus bersusah-susah bangun pagi memulung sampah dan tak lagi berjibaku dengan kerasnya dunianya...
Saya tidak tahu tempat yang pasti bagi bayu setelah melewati dunia yang kejam, berharap semoga dia mendapat tempat yang layak disana, berharap kakak dan adek bayu bisa melupakan masa-masa kelam yang sudah mereka lalui dan mencoba tegar menata masa depan yang pasti, berharap ada satu waktu yang indah bagi orang tuanya untuk benar benar bertobat dihadapan Tuhan.
Selamat jalan bayu..sahabat kecil..walau saya tidak pernah bisa memahami hidupmu tapi sekarang engkau telah bebas dari kejamnya dunia. Tenang dan damailah disana dan semoga bayu mendapat tempat yang layak.
*STOP KEKERASAN PADA ANAK-ANAK dan MARI BERBAGI KASIH PADA ANAK-ANAK DISEKITAR KITA* 

16 Mar 2012

Haruskah TKA??

ini kedua kalinya saya disodori memo "untuk mereview perpanjangan kontrak kerja TKA alias tenaga kerja asing". Ehm..terus terang untuk pekerjaan yang satu ini saya selalu tidak bersemangat alias "dilematis". Bukan saya anti sama bule tetapi saya hanya berpikir untuk posisi yang satu ini tidak seharusnya dihandle oleh orang bule. Saya tahu sendiri "dalam komunitas yang saya ikuti" banyak kandidat yang punya potensi sangat bagus untuk posisi ini, belum lagi dibeberapa komunitas project control yang lain. Suka tidak suka saya harus tetap menorehkan rekomendasi dalam memo ini, bagaimanapun saya harus tetap pada prinsip dan kaidah yang sebenarnya mencoba berkata "ya" kalau memang harus "iya" dan harus berani berkata "tidak" kalau memang itu "tidak". Bertualang dalam dunia proyek khususnya komunitas project control membuat saya banyak belajar tentang proyek tanpa batas. Saat masuk dalam komunitas sebut saja : milist group, bbm group dan beberapa media sosial online lainya maka sharing pengetahuan tentang semua proyek pun begitu mudah tanpa dibatasi oleh perbedaan latar belakang. Setiap orang senang berbagi dan dibagi, setiap orang punya pengalamanan yang berbeda satu dengan lainya, setiap orang punya keahlian yang unik, sehingga saat sangat setuju kalau "engineer-engineer kita juga mempunyai keahlian yang tidak kalah jauh dari exspatriat" berbicara dari sisi cost..tentu bukan rahasia umum kalau cost engineer exspatriat sangat jauh bedanya dengan engineer lokal untuk tanggung jawab pekerjaan yang sama. So..."kenapa harus pakai TKA untuk posisi yang sangat memungkinkan diisi oleh TKI?" saya tidak punya analisa yang kuat untuk hal ini, yang saya tahu sering kali kebijakan pemerintah tidak berpihak pada kesejahteraan engineer lokal, so..jangan heran kalau engineer-engineer lokalpun tidak sedikit yang hijrah ke negri seberang dan sangat betah mencari rejeki disana bukan karena nilai duit yang didapat tapi faktor penghargaan dan pengakuan kemampuan dinegri seberang lebih tinggi dari dinegri sendiri.
Kalau begitu sampai kapan kah kita tergantung sama TKA? atau memang sampai dunia kiamat kita tetap mengandalkan TKA sekalipun itu untuk menghandle pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus?.
*berpikir..merenung..dan menyelesaikan memo review*
maret 2012

13 Mar 2012

Among-Inong-AnakPanggoaran-Pahompu

Bersama-Opung-Doli
"damang-dainang" itu sebutan "bapak-ibu" bagi orang batak, anak panggoaran adalah sebutan buat anak pertama saya sedangkan "pahompu" adalah cucunya among-inong ku, jadi anak panggoaranku pun memanggil "opung atau kakek/nenek sama among-inongku. "iel" begitulah kami memanggilanya, sianak panggoranku bertumbuh sebagaimana layaknya anak bayi, proses pertumbuhannya sedikit berbeda dengan bayi seusianya. Terkadang terlalu atraktif dengan pertumbuhan motoriknya yang cepat dan yang menjadi ciri khasnya adalah kemampuan dia untuk selalu senyum pada siapapun yang dia lihat.
Selama ini iel hanya tahu kalau opungnya jauh dinegri sebrang dan setelah umur 11 bulan barulah iel mengenal opungnya. Walau tidak begitu paham apa itu opung, tetapi begitu bertemu pertama kalinya sepertinya dia tahu kalau diantara mereka ada ikatan batin dan iel pun langsung mau digendong sama opungnya. Selama ini kami orang tuanya belum pernah mengenalkan "uang" sama iel..tapi begitu pertama kali bertemu opungnya ekspressi kegembiraan wajahnya berbeda dari biasanya ketika ditawarin "uang kertas 50 ribuan" biasanya setiap benda yang dipegang akan dimasukkan dalam mulutnya tapi kali ini seakan dia tahu kalau benda yang dikasikan opungnya adalah uang berharga, uang dipegang begitu ketat dan akan dilepas ketika dia sudah mulai bosan.

Bersama-Opung-Boru

Beberapa hari bersama opungnya, pemberian uangpun menjadi satu tradisi ketika opungnya merasa senang dengan cucunya : 100 ribu, 20 ribu, 20 ribu. Saya tidak begitu paham apakah ini karena mereka jarang bertemu atau mungkin opungnya terlalu senang karena ini adalah cucu laki-laki?
oia..sebenarnya opungnya ke Jakarta dalam rangka pengobatan tetapi sejak bertemu dengan iel seakan akan penyakitnya hilang sekejap hahahaha mungkin penyakit semacam ini termasuk kategori penyakit psikologis tingkat tinggi.  
Iel membawa kebahagiaan tersendiri buat orang-orang disekitarnya termasuk memberikan semangat baru bagi opungnya untuk cepat pulih dari sakitnya.