24 Mar 2011

Anak Panggoaran

Mempunyai keturunan merupakan dambaan setiap pasangan suami istri yang sudah menikah. Sekalipun itu merupakan otoritas penuh dari Sang Pemilik Hidup, tetapi banyak pasangan yang benar benar mempersiapkan akan hal ini, tentunya ada juga beberapa pasangan yang sengaja menunda untuk mempunyai keturunan dengan berbagai alasan dan pertimbangan bahkan ada juga yang berharap secepatnya mendapatkan keturunan tetapi kalau Tuhan belum berkehendak maka akan menunggu sesuai dengan waktu sang pemilik hidup. Entah mungkin karena saya menikah diumur yang sudah lumayan cukup hehehe atau saya bukan tipe orang yang terlalu banyak pertimbangan, maka seperti biasa setelah melewati proses pernikahan saya dan istri benar benar menikmati kehidupan baru kami baik sebagai keluarga yang baru dan juga sebagai suami istri yang kata orang masih hangat hangatnya. Oia pernikahan kami paduan dari dua etnis, saya batak dan istri orang jawa tetapi kami percaya kami boleh satu itu karna rencana-Nya dan hanya maut yang bisa memisahkan kami nantinya. Kita menjalani semua kehidupan baru dengan apa adanya dan berharap semua akan terjadi seturut rencana Tuhan yang sudah mempersatukan kami. Ehm..ternyata dua minggu setelah pernikahan kami, Tuhanpun menginjinkan istri saya untuk hamil, senang tentunya karena ternyata saya berhasil hehehe. Harap harap cemas menunggu hasil USG apakah si baby cewek apa cowok, saya dan istri punya prinsip, apapun yang Tuhan kasih itulah yang terbaik bagi kami dan ternyata setelah USG yang ketiga dokter memastikan kalau anak kami adalah cowok. Satu hal yang sedikit agak lucu, ketika saya menelepon orang tua dikampung mengabarkan kalau anak dalam kandungan istri adalah cowok, ekspresi orang tua saya sebagaimana banyaknya orang tua batak yang mengharapkan cowok tidak begitu gembira dan beliau berkata "yeah..lihat nanti sajalah setelah lahir" ehm...istilah USG memang termasuk asing buat orang tua saya, karena jaman melahirkan kami anak anaknya teknologi USG belum ada sama sekali dan siorang tua tau jenis kelamin anaknya setelah lahir, saya pikir tadinya orang tua saya akan sangat senang dengar kabar dari saya karena meraka akan dikaruniai seorang cucu cowok tetapi ternyata biasa saja :)
Saat saya menulis blog ini, saya sungguh sangat merindukan setiap pergerakan calon anak kami dalam perut ibunya, tidak bisa setiap saat saya menikmati hal itu karena dua bulan menjelang proses kelahiran istri harus ke Malang dan saya harus tetap di Jakarta dengan aktifitas saya sebagai karyawan, tetapi bersyukur karena Tuhan masih beri waktu dan biaya untuk bisa berkunjung ke Malang sekali dua minggu. Mahal memang biaya akomodasinya tetapi saya menikmati dan mensyukurinya dan saya baru sadar kalau pepatah orang batak "anakkon hi do hamoraon di ahu - anakku adalah kekayaan bagiku" sejak USG pertama yang mengatakan istri saya positif hamil maka itu menjadi kebahagiaan bagiku dan juga menjadi beban bagiku, beban untuk banyak hal khususnya beban karena saya akan menjadi ayah yang Tuhan ijinkan mendidik anak yang dikasih pada kami. Saat ini adalah saat saat menghitung hari bagi kami menantikan kelahiran putra pertama dan kami sudah menyiapkan nama yang indah bagi dia "adriel galeno sihombing" Secara otomatis nanti sodara dan handaitulan saya setanah batak akan memanggil saya "ama ni adriel alias pak adriel" arti namanya adalah Adriel Galeno Sihombing = Pengikut Tuhan Yang Diberkati, adri..begitulah kira kira nanti saya memanggil dia, beberapa mbak nya malah sudah mempersiapkan nama panggilan lain buat adri yaitu "iel" ehm..not bad lah dan yang intinya berharap supaya dalam setiap pertumbuhan fisik dan pertumbuhan imannya adri dia benar benar menjadi anak/pengikut Tuhan yang diberkati. Adri menjadi "anak panggoaran bagiku" dalam istilah batak.
Diberkatilah engkau anak panggoran bagiku, kami sambut kehadiranmu dalam keluarga yang diberkati

with love

Tidak ada komentar:

Posting Komentar