8 Mar 2012

Communication Management

Seberapa pentingkah etika berkomunikasi dalam kehidupan sehari hari? Kapan waktunya kita harus berbicara?kapan saat yang tepat kita harus diam?kapan sebaiknya kita harus interupsi seseorang yang terlalu banyak berbicara? silahkan dijawab sesuai dengan opini masing-masing.
Punya team work dengan latar belakang yang berbeda-beda sering membuat saya gerah melihat beberapa teman yang menurut saya tidak punya etika dalam berkomunikasi. Tidak jarang cara menyampaikan pendapat akan berakhir dengan perseteruan yang tidak jelas awal dan akhirnya. Masih teringat beberapa waktu yang lalu sebutlah si A, sekejap diskusi kami berubah menjadi pembicaraan yang menegangkan. Saya mencoba menenangkan diri dan mengevaluasi barangkali ada kata yang salah ucap dari mulutku tapi sampai hari ini saya berpikir bahwa memang tidak ada awal pembicaraan dari saya yang pada akhirnya membuat si A tiba-tiba marah. Hari ini satu jam sebelum saya menulis blog ini, kejadian terulang lagi bahkan lebih parah dari kejadian yang saya alami. Sebutlah teman yang naas itu si B yang terlibat diskusi dengan si A, sementara saya dan beberapa teman lain hanya jadi pendengar setia dalam pembicaraan mereka. Kejadian yang saya alami pun terulang lagi, tiba-tiba si A marah-marah ke si B tanpa alasan yang jelas. Jangankan si B kita sebagai pendengar saja bingung apa sebab musababnya hahahahaha
ini hanya sekelumit cerita tentang "pemahaman dalam berkomunikasi".Dalam dunia manajemen proyek "communication managment" menjadi salah satu topik tersendiri yang menarik untuk dibahas. Beberapa penelitian yang saya baca, dari 75% proyek yang mengalami kegagalan 45% diantaranya disebabkan oleh "manajemen komunikasi yang tidak baik" menjadi akan menarik untuk dipelajari dan dipahami bagaimana "manajemen komunikasi punya konstribusi yang tinggi untuk suksesnya suatu proyek. Ada yang berpendapat latar belakang seseorang akan mempengaruhi kualitas komunikasinya.Si batak seperti saya memang cenderung to the point tanpa ada basa basi, si Jawa teman saya cenderung lebih berhati-hati dalam berkomunikasi, si sunda teman satunya kadang to the point kadang juga serba hati-hati, si suku-suku lainpun akan memberi warna tersendiri dalam komunitasnya.Saya mencoba melihat setiap sisi baik dari setiap latar belakang yang berbeda, bahkan sisi yang tidak baiknyapun akan menjadi hal yang membawa kebaikan ketika kita mencoba untuk memahaminya.
Tertarik untuk meneliti lebih dalam perihal "communication management" lewat suatu pendidikan formal tapi entahlah kapan waktu itu ada. Belajar dari kehidupan sehari-hari juga sangat cukup untuk memahami tentang "manajemen komunikasi"

@Kantor dihari kamis bergerimis, mencoba tersenyum manis saat komunikasi satu sama lain sudah mulai sinis  

 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

xixixixix...saya mendapat gelar Master tuh dr topik ini....*SosialisBorjuis, boleh nyombong dengan fakta bahwa memang begitu adanya*

iammahalim mengatakan...

asli disini etika orang berpendapat itu parah parah kang..sumpeh..lebih parah dari anak yg tak cekolah

Posting Komentar